Jumat, 21 Juni 2013

KOMPONEN-KOMPONEN BELAJAR DAN MENGAJAR



a.  Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaansuatu kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan, karena hal itu adalah suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan kea rah mana kegiatan itu akan dibawa.
b.  Bahan Pelajaran
Bahan Pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik. Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran ini, yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap.
Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesinya. Sedangkan bahan pelajaran pelengkap adalah
c.  Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pe didikan. Segala sesuatu yang diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu anak didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator.
d.  Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan metode yang bervariasi tidak selamanyamenguntungkan bila guru mengabaikan factor-faktor yang mempengaruhi penggunaannya. Prof. Dr. Winarno Surakhman, M.Sc.Ed., mengemukakan lima macam faktor yang mempengaruhi penggunaan metode belajar sebagi berikut:
1)   Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya
2)  Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya
3)  Situasi yang berbagai-bagai keadaannya
4)  Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya
5)  Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.
e.  Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi yaitu alat sebgai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan dan alat sebagai tujuan (Dr. Ahmad D. Marimba,1989:51).
Sebagai alat bantu dalam pendidikan dan pengajaran, alat material mempunyai sifat sebagai berikut:
1)   Kemampuan untuk meningkatkan persepsi
2)  Kemampuan untuk meningkatkan pengertian
3)  Kemampuan untuk meningkatkan transfer belajar
4)  Kemampuan untuk meningkatkan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai
5)  Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan)

f.   Sumber Pelajaran
Sumber-sumber dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang (Drs. Udin Sarripudin Winataputra, M.A. dan Drs. Rustana Ardiwinata, 1991:165). Dengan demikian, sumber belajar itu merupakan bahan/materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi si pelajar. Sebab pada hakikatnya belajar adalah untuk mendapatkan hal-hal baru (perubahan).
Ny. Dr.Roestiyah, N.K. (1989:53) mengatakan bahwa sumber-sumber belajar itu adalah:
1)   Manusia
2)  Buku/perpustakaan
3)  Mass media
4)  Dalam lingkungan
5)  Alat pengajaran (buku pelajaran, peta, gambar, kaset, tape, papan tulis, kapur,, spidol dan lain-lain).
6)  Museum
g.  Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaluation. Dalam buku Essentials of Educational Evaluation karangan Edwin Wand dan Gerald W. Brown dikatakan bahwa Evaluation refers to the act or process to determining the value of something. Jadi, menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Sesuai dengan pendapat diatas, maka menurut Wayan Nurkancana dan P.P.N Sumartana, (1983:1) evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau suatu proses untuk menentuksn nilsi sebagai sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala yang sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan.
Tujuan evaluasi dapat dilihat dari dua segi, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. L. Pasaribu dan Simanjuntak menegasakan bahwa:
1)   Tujuan umum dari evaluasi adalah:
a)  Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
b)  Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat.
c)  Menilai metode mengajar yang dipergunakan.
2)  Tujuan khusus dari evaluasi adalah:
a)  Merangsang kegiatan siswa.
b)  Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan.
c)  Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan.
d)  Memperoleh bahan laporan tetntang perkembangan siswa yang diperlukan orangtua dan lwmbaga pendidikan.
e)  Untuk memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dan metode mengajar. (Abu Ahmadi dan Widodo Supriono,1991:189).
Ketika evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa, maka evaluasi mempunyai fungsi sebagai berikut:
1)   Untuk memberikan umpan balik (fedd back) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar, serta mengadakan perbaikan program bagi murid.
2)  Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan/hasil belajar bagi setiap murid. Antara lain digunakan dalam rangka pemberian laporan kemampuan belajar murid kepada orang tua penentuan kenaikkan kelas serta penentuan lulus tidaknya seorang murid.
3)  Untuk menentukan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuannya (dan karakteristik lainnya) yang dimiliki oleh murid.
4)  Untuk mengenal latar belakang (psikologis, fisik dan lingkungan) murid yang mengalami kesulitan-kesulitan dalam belajar, nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pemecahan kesulitan-kesulitan belajar yang timbul. (Abu Ahmadi dan Widodo Surpriono, 1991:189).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar